Para ilmuwan telah meluncurkan mobil masa depan yang dapat bermanufer sendiri melewati padatnya lalu lintas dan benar-benar dikendalikan oleh komputer. Bahkan kendaraan ini telah diizinkan turun ke jalanan umum, setelah diuji oleh para peneliti dari Free University Berlin mengelilingi ibukota Jerman.
Kendaraan ini dapat bermanuver sendiri melewati lalu lintas dengan menggunakan kombinasi perangkat canggih, termasuk komputer, sistim navigasi satelit di bagasi, kamera di bagian depan kendaraan, juga scanner laser pada atap dan bumper bagian depan dan belakangnya.
Raul Rojas, kepala kelompok riset universitas untuk kecerdasan buatan, berkata bawa kendaraan ini dapat mengenali mobil lain di jalan, pejalan kaki, bangunan dan pohon sampai radius 70 meter di sekitarnya, dan bahkan dapat melihat lampu lalu lintas di depan serta bereaksi sesuai dengan warna lampu lalu-lintas tersebut.
“Bahkan, pengenalan dan reaksi mobil ini terhadap lingkungan sekitarnya jauh lebih cepat daripada reaksi manusia.” tuturnya.
Para ilmuwan telah bekerja pada mobil penelitian mereka, sebuah Volkswagen Passat senilai 400.000 euro (4,8 miliar) dengan banyak teknologi built-in khusus, selama empat tahun.
Diketahui, beberapa kelompok lainnya juga sementara mengembangkan teknologi serupa, antara lain adalah Google, yang telah menguji Toyota Prius robotik di Nevada.
Ferdinand Dudenhoeffer, seorang profesor untuk bidang ekonomi otomotif di University of Duisburg-Essen, mengatakan bahwa ada tren besar bagi kendaraan yang dikendalikan penuh oleh komputer, dan banyak perusahaan serta pusat penelitian di belahan dunia yang sementara mengembangkan teknologi ini, dan sulit untuk mengatakan teknologi kendaraan mana yang paling maju saat ini.
Dudenhoeffer memperkirakan bahwa dengan kemajuan teknologi saat ini, tinggal membutuhkan satu dekade lagi bagi mobil jenis ini untuk mulai menjadi tersedia di pasaran.
“Bahkan saat ini, sebagian mobil telah dikendalikan oleh sistem komputer, misalnya dalam masalah parkir atau pengereman darurat.” tuturnya.
Namun, Dudenhoeffer mengatakan bahwa selain isu-isu teknologi, ada tantangan lain yang perlu diperhatikan, misalnya siapa yang akan bertanggung jawab ketika ada kecelakaan, apakah itu pemilik atau penumpang dari mobil yang dikendalikan komputer tersebut atau perusahaan yang memproduksi itu.
“Namun salah satu yang pasti bahwa kendaraan yang dikendalikan komputer akan jauh lebih aman daripada yang dikemudikan manusia. Terutama jika kita melihat sebagian besar kecelakan disebabkan oleh kesalahan manusia itu sendiri” kata Dudenhoeffer.
Di Berlin, para peneliti universitas menerima izin khusus dari keamanan kota dan pengendali keamanan pada bulan Juni untuk menggunakan mobil ini dalam lalu lintas kota, dengan syarat bahwa seorang pengemudi harus duduk di belakang kemudi kendaraan tersebut, sekalipun ia tidak akan menyentuh apa pun.
“Idealnya, mobil ini akan merespon perintah dengan remote control, misalnya pada iPad atau iPhone. Dengan klik atau sebuah sentuhan, penumpang dapat menghubungi mobil ke lokasi yang diinginkan dan kemudian memerintahkan mobil tersebut untuk mengantarnya ke tujuan yang diinginkan.” tutur Rojas.
sumber:
berita.manadotoday.com
0 komentar:
Posting Komentar